Delegasi KKN Kebangsaan XIII bersama para pelajar SMP Negeri 5 Satap, Pulau Laiya, Pangkep, Sulawesi Selatan, usai sesi KKNK Mengajar. Sumber Foto Istimewa |
LPM Alternatif, Pangkep- Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan XIII tahun 2025 resmi digelar di Sulawesi Selatan, dengan Universitas Hasanuddin sebagai tuan rumah. Program ini diikuti mahasiswa/i dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia dan tersebar di 21 titik posko yang berada di dua kabupaten, yakni Maros dan Pangkep. Salah satu titik pengabdian yang menarik perhatian berada di Pulau Laiya, Kabupaten Pangkep, yang menjadi lokasi pengabdian dua delegasi Universitas Bangka Belitung, Muhammad Haikal Faran Fajri dan Diva Amanda Putri.
Diva dan Haikal tidak hanya hadir sebagai peserta KKN Kebangsaan, tetapi juga menjadi inisiator program berdampak. Salah satu inisiatif mereka adalah KKNK Mengajar, sebuah program yang menyasar pelajar SD dan SMP di Pulau Laiya untuk membangun fondasi kebangsaan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah kepulauan.
Program ini merupakan kolaborasi dari berbagai ide mahasiswa yang tergabung dalam posko Laiya. Sebuah inisiatif yang dirancang untuk memperluas cakupan ilmu dan nilai-nilai positif yang ditanamkan kepada para siswa. Gagasan awal program ini berasal dari Muhammad Haikal Faran Fajri, yang sebelumnya merancang "Sekolah Kepemimpinan" sebagai ruang belajar kepemimpinan bagi pelajar tingkat SMP.
Program KKNK Mengajar di SMP Negeri 5 Satap Liukang Tupabiring Utara. Sumber Foto Istimewa |
“Kami melihat perlunya penanaman nilai-nilai kepemimpinan dan kebangsaan sejak dini, terutama di daerah kepulauan seperti ini. Awalnya saya menyusun program Sekolah Kepemimpinan, lalu melihat potensi besar dari ide-ide teman-teman lainnya, akhirnya kami bersepakat menggabungkannya dalam satu program besar bernama KKNK Mengajar," ujar Haikal.
Dalam pelaksanaan program KKNK Mengajar, siswa-siswi diperkenalkan dengan beragam materi yang mencakup wawasan kebangsaan, nilai-nilai nasionalisme, literasi digital, bahaya narkotika dan judi online, pengenalan potensi diri dan bakat, hingga edukasi tentang kesadaran lingkungan. Program ini diselaraskan dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), sehingga pelaksanaannya berjalan lebih efektif dan sinergis dengan agenda sekolah.
Selain itu, Haikal juga turut menggagas kegiatan harian yang kini menjadi kebiasaan baru bagi pelajar SMP di Pulau Laiya, yaitu “One Day One Surah”. Melalui kegiatan ini, para pelajar diajak untuk membaca Al-Qur’an setiap pagi sebelum memulai pelajaran, sebagai upaya membangun karakter spiritual dan kedisiplinan sejak dini.
“Saya ingin membentuk generasi yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tapi juga kuat secara spiritual dan berkarakter. One Day One Surah ini sederhana, tapi bisa menjadi pembiasaan baik yang membentuk disiplin, kekhusyukan, dan kekuatan hati. Anak-anak sangat antusias,” jelas Haikal.
Pelajar SMP Negeri 5 Satap Pulau Laiya mengikuti kegiatan rutin “One Day One Surah”. Sumber Foto Istimewa |
Melalui kontribusi nyata ini, Haikal beserta rekan-rekannya membuktikan bahwa mahasiswa bukan hanya datang untuk belajar, tetapi juga membawa perubahan. Program-program yang dilaksanakan di Pulau Laiya menjadi wujud nyata semangat tema besar KKN Kebangsaan XIII: "Wisata Budaya, Warisan Dunia, dan Aksi Kebangsaan."
Peserta KKNK dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia menunjukkan bahwa pengabdian tidak hanya hadir di tengah masyarakat, tetapi juga menghadirkan solusi, harapan, dan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda di pelosok negeri.
Penulis: Muhammad Haikal Faran Fajri
Editor: Anggie Tri Syafitri