Penyampaian Orasi oleh Muhammad Khadafi Al Ghozi (Mahasiswa Ilmu Politik) dalam Aksi Kamisan Seribu Lilin untuk Mereka yang Hilang. Sumber Foto: Subri/BEM KM UBB |
LPM Alternatif, Balunijuk – Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Bangka Belitung (BEM KM UBB) melalui Kementerian Kajian Aksi dan Strategis menggelar Aksi Kamisan bertema “Ribuan Lilin untuk Mereka yang Hilang” di Tugu Universitas Bangka Belitung, Kamis (18/9) pukul 19.00 WIB.
Aksi ini digelar sebagai respons atas hilangnya sejumlah aktivis serta wafatnya massa aksi dalam demonstrasi memperjuangkan hak rakyat. Jika biasanya Aksi Kamisan berlangsung di kota-kota besar, kali ini BEM KM UBB menghadirkannya di Bangka Belitung.
Presiden Mahasiswa UBB, Al Wisyahk, mengatakan bahwa aksi kamisan dipilih sebagai nyawa terhadap gerakan mahasiswa, khususnya dalam memperjuangkan isu hak asasi manusia (HAM).
“Saya berharap pemerintah bisa mendengarkan keresahan hari ini. Kamisan tidak pernah ribut, tapi tuntutannya sudah berjalan 18 tahun meski belum terpenuhi,” ujarnya.
Muhammad Khadafi Al Ghozi yang turut hadir dalam aksi ini juga menyampaikan pentingnya peran mahasiswa.
“Sebagai mahasiswa tentu suara kita menjadi arah gerakan. Aksi Kamisan krusial dan menjadi bahan reflektif. Saya berharap kawan kawan dapat mengikuti aksi-aksi yang diinisiasikan oleh KM UBB, karena suara kita sangat dibutuhkan" ungkapnya.
Aksi kamisan ini hadir sebagai bentuk refleksi bagi mereka yang masih berjuang di jalan kebenaran, terutama mereka yang berjuang atas nama rakyat, mereka yang berjuang untuk memperjuangkan hak rakyat. Melalui aksi kamisan ini kita yakin bahwa suara kita sekecil apapun itu sangat berarti.
Reporter: Benediktus Flori
Penulis: Benediktus Flori
Editor: Anggie Tri Safitri