Akhir - akhir ini, generasi muda banyak memberikan bentuk aspirasi mereka melalui trend media sosial #KaburAjaDulu. Tagar ini menjadi bentuk awal keresahan rakyat terutama generasi muda yang merasa bahwa pemerintah Indonesia tidak ada indikasi baik dalam menciptakan kebijakan terhadap rakyat. Hal ini dapat dicontohkan seperti ketidakpastian ekonomi, terhalangnya kebebasan berpendapat dan berekspresi serta kesulitan lainnya.
Banyak dari generasi muda yang merasa bahwa sistem di Indonesia belum sepenuhnya berpihak kepada rakyat. Sulitnya akses untuk mendapat pekerjaan, tingginya biaya hidup, serta kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada kepentingan rakyat membuat mereka mempertimbangkan untuk mencari peluang di luar negeri. Ketidakpercayaan terhadap elite politik yang sering kali dianggap lebih mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok juga memperkuat keinginan ini.
Adanya fenomena ini justru menjadi tantangan bagi pemerintah jika banyak generasi muda bertalenta yang memilih untuk kabur daripada bertahan. Pemerintah bisa saja kehilangan generasi emas yang dapat membantu negara berkembang lebih maju di masa depan. Alih - alih mengkritik, pemerintah seharusnya dapat melihat fenomena ini sebagai alarm peringatan bahwa masih banyak sistem yang perlu dibenahi demi kelangsungan negara.
Sebaliknya, daripada hanya menyalahkan generasi muda yang memilih "kabur", pemerintah harus mengevaluasi kebijakan dan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif agar dapat berkembang. Dengan memberikan kepastian masa depan yang lebih baik, trend ini dapat berubah menjadi #BertahanAjaDulu, yakni sebuah keyakinan kepada rakyat untuk percaya bahwa negara ini masih layak untuk diperjuangkan.
Penulis: Shella Megitha
Editor: Nayla Azaria