| Pemukulan gong yang menandai berakhirnya rangkaian acara Festkua 2025 di Taman Wilhelmina Pangkalpinang. Sumber Foto Istimewa |
LPM Alternatif, Pangkalpinang — Festival Akuakultur (Festkua) 2025 resmi ditutup pada Minggu, (16/11) di Taman Wilhelmina Pangkalpinang dengan rangkaian pengumuman juara berbagai lomba dan penampilan musik yang memeriahkan malam penutupan. Kegiatan tahun ini mengusung tema “Blue Innovation Fish-tival: Kreasi Lokal, Potensi Global,” yang berfokus pada upaya mendorong ikan lokal Bangka Belitung agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Ketua Pelaksana, Tsabitha Siva Aulia, menjelaskan bahwa pemilihan tema tersebut berangkat dari keinginan untuk memperlihatkan bahwa potensi lokal dapat berkembang secara luas. “Kami ingin mengangkat potensi lokal untuk menjadi potensi global,” ujarnya.
Selama tiga hari penyelenggaraan, Kontes Betta Lokal menjadi salah satu program yang paling menarik perhatian karena berhasil memperkenalkan spesies betta khas Bangka Belitung kepada masyarakat.
"Teman-teman dapat mengetahui bahwa akuakultur bukan hanya belajar tentang perairan, tetapi mengenai ikan. Harapannya, ikan Indonesia terutama Bangka Belitung dapat diangkat menjadi potensi global,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Himpunan, Aryanto, menilai Festkua 2025 memberikan nilai tambah tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga bagi masyarakat yang hadir. “Tahun ini temanya berbeda. Kami ingin menunjukkan bahwa kita punya ikan lokal yang berpotensi besar untuk pemasaran global. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap dunia perikanan membuat kami ingin terus membawa festival ini keluar kampus,” jelasnya.
Dengan berakhirnya Festkua 2025, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam memperkenalkan potensi ikan lokal Bangka Belitung ke skala yang lebih luas.
Reporter: Desma Arifa
Penulis: Desma Arifa
Editor: Anggie Tri Syafitri