Tangisan Hati Rakyat
Hati kecil kami bertanya-tanya,
Sudahkah kami merdeka? Sudahkah kami tidak dijajah lagi?
Pagi-malam, malam-pagi, kami selalu memikirkan nasib bangsa ini.
Narasi dalam bentuk orasi,
menyampaikan aspirasi,
disampaikan dan diperjuangkan oleh mahasiswa.
Hati kecil kami menangis,
melihat nenek yang mengantre BPJS,
Ibu yang mengantre gas,
Sedangkan.. para pejabat berjoget bebas
Andaikan saja Bung Karno masih hidup..
akan kita dengar kembali suara Bapak Proklamator kita..
"Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri".
Penulis: Alternatif
Minyak yang Menghitamkan Negeri?
Dibawah tanah yang kaya raya
Emas hitam mengalir deras
Namun... siapa yang menikmatinya?
Rakyat kecil hanya menghirup asapnya
Gedung megah, rapat tertutup
Kursi empuk menyimpan dusta
Tangan berjas meraup angka
Mengalir ke kantong bukan ke bangsa
Harga melonjak, janji ditebar
Subsidi lenyap, alasan menyebar
Mereka berpesta dibalik layar
Sementara rakyat? Terpanggang lapar
Bensin mahal, gaji tetap
Jalanan padat, dompet mengempis
Dan ditengah malam yang pekat
Korupsi masih terus berbisik.
Penulis: Lusi
Kekayaan Bayangan
Tanah air yang kaya raya
Tanah berlimpah timah dan minyak bumi
Alam nan subur dan terbuka
Namun, harapan rakyat sering terluka..
Singgasana kekuasaan yang megah
Hak rakyat direnggut tanpa rasa bersalah
Kantong penuh dengan bongkahan harta
Sementara... rakyat kecil hanya bayang-bayang semata
Penulis: Angel
Editor: Nayla Azaria